Minggu, 15 Januari 2012

Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat





Pelapisan Sosial dan Kesamaan Derajat





Pelapisan sosial atau stratifikasi sosial (social stratification) adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara vertikal (bertingkat).
Ukuran atau kriteria yang menonjol atau dominan sebagai dasar pembentukan pelapisan sosial adalah sebagai berikut :
Ukuran kekayaan

Ukuran kekuasaan dan wewenang

Ukuran kehormatan

Ukuran pendidikan

 

 

Terjadinya pelapisan social terbagi menjadi 2:

Ø  Terjadi dengan sendirinya
Proses ini berjalan sesuai dengan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Adapun orang-orang yang menduduki lapisan tertentu dibentuk bukan berdasarkan atas kesengajaan yang disusun sebelumnya oleh masyarakat itu, tetapi berjalan secara alamiah dengan sendirinya. Pengakuan-pengakuan terhadap kekuasaan dan wewenang tumbuh dengan sendirinya. Oleh karena itu sifatnya yang tanpa disengaja inilah maka bentuk lapisan dan dasar daripada pelapisan itu bervariasi menurut tempat, waktu dan kebudayaan masyarakat dimana sistem itu berlaku.
Ø  Terjadi dengan sengaja
Sistem pelapisan yang disusun dengan sengaja ditujukan untuk mengejar tujuan bersama. Dalam sistem pelapisan ini ditentukan secara jelas dan tegas adanya wewenang dan kekuasaan yang diberikan kepada seseorang

 

 

       Menurut saya, dampak positif pelapisan social :

1.    Saling menghargai antara umat bergama , tidak terpengaruhi oleh perbedaan atas dasar bangsa, ras, agama atau kelamin, karena itu bersifat asasi serta universal.
2.      Orang-orang akan berusaha untuk berprestasi
3.      Adanya perubahan sosial masyarakat ke arah yang lebih baik
4. Terciptanya kerjasama yang menguntungkan satu sama lainnya (terjadinya simbiosis mutualisme)
5.    Bila sesorang mengerti mengenai perbedaan yang ada, buatlah rasa aman nyaman dan mengangkat si miskin untuk hidup yang lebih baik.





Pendapat saya dampak negatif pelapisan social yaitu :
         1.      Kurangnya sikap saling menghargai antar manusia
         2.      Timbulnya kecemburuan social antar masyarakat
         3.      Terjadinya jurang pemisah antara si kaya dengan si miskin
4.      Timbulnya pengelompokkan masyarakat 
5. Orang miskin cenderung semakin terpuruk bila tidak ada     usaha/komunikasi yang baik dengan si kaya.
6.       Kualitas hidup dan kualitas pendidikan orang miskin semakin tertinggal  dan terpuruk
         7.      Keadilan semakin sulit dan mahal didapatkan si miskin
         8.      Tingkat kriminalitas semakin tinggi terutama pada kalangan bawah
         9.      Otomatis keamanan lingkungan semakin sulit dikendalikan
        10.   Pengembangan IPTEK di kalangan bawah semakin sulit dan tidak merata.





        Menurut saya untuk menghindari kecenderungan timbulnya pelapisan masyarakat tersebut yaitu dengan cara kembali kepada diri pribadi kita sendiri atau dari lapisan masyarakat nya , tidak membeda-bedakan lapisan masyarakat kalangan atas dengan masyarakat kalangan bawah , serta saling menghormati dan menghargai antar masyarakat. Tidak memandang derajat yang lebih tinggi , karena pada hakikat nya semua manusia sama di mata Allah SWT .









               https://id.wikipedia.org/wiki/Stratifikasi_sosial


















Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan





Kebudayaan Jawa



     Pengertian Budaya

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit. Budaya atau kebudayaan termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari






Pulau Jawa :






Mungkin ada 3 sebab yang membuat budaya Jawa tidak berkembang baik sekarang ini yaitu :

 
Pertama adalah banyaknya orang Jawa yang merasa minder dan tidak percaya diri dengan budayanya sendiri sehingga lebih senang mempelajari budaya asing. Mereka bahkan merasa kebarat-barat-an dibanding orang Barat sendiri. Padahal sejauh pengamatannya, budaya Jawa merupakan budaya dengan filosofi yang adiluhung dan tidak akan habis untuk dipelajari sampai kapanpun. Sementara itu orang asing sendiri justru sangat bersemangat mempelajari budaya kita sampai bontos dan buntas-an tetapi mereka tidak menjadi ke-indonesia-indonesia-an.




Kedua adalah banyaknya orang Jawa yang lebih senang berkiblat pada budaya dan agama Timur Tengah sehingga mereka tidak bisa membedakan antara agama dan budaya sendiri. Menurut pandangan mereka kebudayaan Jawa tidak sesuai dengan apa yang diajarkan oleh agama mereka, karena itulah tidak perlu dipertahankan lagi. Padahal nenek moyang kita pada zaman dulu memberikan gambaran yang jelas bagaimana men-jawa-kan agama tanpa merusak ajaran agama itu sendiri. Namun sayangnya masyarakat kita tidak memperdulikan toleransi tersebut. Akibatnya terjadi suatu pertentangan antara budaya dan agama yang seharusnya tak perlu terjadi.

Ketiga / sebab terakhir adalah minimnya fasilitas dan sarana untuk mengembangkan budaya Jawa. Bahkan media massa sendiri sebagai wadah untuk mempromosikan budaya Jawa tidak memberikan ruang secara maksimal bagi perkembangan budayanya sendiri. Kondisi tersebut semakin membuat budaya Jawa magel dan bahkan mengalami kemunduran. "Media massa sekarang lebih memikirkan bisnis sehingga kebudayaan Jawa yang dianggap tidak terlalu menguntungkan disingkirkan jauh-jauh. Mereka lebih senang mempertontonkan kebudayaan asing ketimbang kebudayaan sendiri," paparnya dalam bahasa Jawa.





Kesimpulan dan solusi dari adanya permasalahan yang memprihatinkan tersebut, solusi salah satunya adalah dimulainya gerakan masyarakat Jawa untuk menggunakan bahasa Jawa untuk meninggikan kedudukan bahasa tersebut. Hal tersebut dapat terwujud bila ada keselarasan, kebersamaan dari semua pihak untuk mewujudkan tujuan tersebut.





    Saya tinggal di Bojonggede yaitu tepatnya di Kabupaten Bogor. Bogor seperti yang kita tahu kental dengan adat Sunda, tetapi budaya yang mengakar hidup di sekitar lingkungan saya yaitu budaya Jawa. Itu disebabkan masyarakat yang tinggal di sekitar Bojonggede sebagian besar berasal dari Jawa. Ada sebagian merupakan urban atau pindah dari Jawa Tengah/Jawa Timur ke Jawa Barat, ada juga yang hanya keturunan dari orang Jawa, serta banyak pernikahan beda budaya.
          Karakter dan ciri khas masyarakat sekitar lingkungan saya :
1.  
Karakter dan ciri khas masyarakat sekitar lingkungan saya :
1.      Berbicara bahasa Jawa dalam kesehariannya
2.      Logat bicara medok  dan bertutur lemah lembut
3.      Memiliki budaya dan  mitos yang sama
4.      Ramah tamah
5.      Masih mempertahankan budaya gotong royong
6.      Peduli antar warga/tetangga





Kesimpulannya, budaya masyarakat Jawa adalah budaya yang masih perlu dan bahkan wajib dipertahankan sampai kapanpun. Budaya ini patut ditiru dan dilestarikan. Masyarakat ini sulit di provokasi dan menciptakan ketahanan social yang kuat.  Ini patut ditiru karena di luar sana masih banyak masyarakat yang homogen dan cenderung individual, tidak ada rasa persaudaraan dan kebersamaan.  
















     https://id.wikipedia.org/wiki/Budaya

























Ilmu pengetahuan, Teknologi dan Kemiskinan




Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)


 

   Pada zaman dahulu kala perkembangan teknologi informasi tentu tidak seperti saat ini, dahulu komputer digunakan sekedar untuk menyelesaikan masalah perhitungan,pekerjaan, mengetik, sampai pemrograman. Namun kini teknologi jaringan komputer dapat menembus jarak. Semakin kedepan teknologi informasi ini semakin canggih dengan banyaknya fasilitas yang dapat kita gunakan (multimedia). Saat ini hanya dengan komputer kita dapat melakukan aktifitas pekerjaan yang cakupannya sangat luas tergantung apa yang kita butuhkan misalnya ingin menulis, print, pemrograman, perhitungan, pemutar audio-video, telekomunikasi dan internet yang membuat kita terhubung dengan dunia sekalipun.
Kini akses internet sudah menjadi keseharian setiap orang. Hal ini dapat kita buktikan dengan hanya melirik isi warnet yang penuh atau ramai dikunjungi orang. Hal ini juga berarti budaya konsumerisme untuk internet di Indonesia semakin tinggi.



      Pada satu sisi, perkembangan dunia IPTEK yang demikian mengagumkan itu memang telah membawa manfaat yang luar biasa bagi kemajuan peradaban umat manusia. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formula-formula baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia. Peran IPTEK terhadap peradaban dan kesejahteraan manusia tidaklah dapat dipungkiri, namun manusia tidak bisa pula menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa IPTEK mendatangkan malapetaka dan kesengsaraan bagi manusia.


Menurut saya dampak positif perkembangan IPTEK :
  • Kita dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semakin mudah dibantu perangkat teknologi yang semakin berkembang dan mudah digunakan.
  • Kita dapat berkomunikasi dengan orang lain dengan fasilitas e-mail, chat, sampai komunikasi secara langsung (menggunakan webcam) sekalipun melalui internet.
  • Munculnya bermacam macam komunitas dari internet itu sendiri.
  • Kita dapat dengan mudah mencari informasi yang kita butuhkan. apalagi dengan adanya bantuan web search engine seperti google search/yahoo searh, bing search dan sebagainya.
  • Kemudahan berbelanja melalui internet tanpa harus membeli langsung ke toko.
  • Mengetahui kondisi / kejadian yang dialami Negara Indonesia ataupun Negara-negara lain dengan cepat, alternatif dari televisi.
  • Mengenal dan memiliki banyak teman di seluruh penjuru dunia tanpa harus berkunjung ke negara lain.
  • Media pembelajaran lain selain dari sekolah / kampus. Seperti yang sedang digalakan di Universitas Gunadarma dan Universitas-universitas lain yaitu media pembelajaran E-Learning.
  • Meminimalisir pengeluaran biaya buku cetak untuk pelajar/mahasiswa (paperless). Kita tidak harus membeli buku, kita dapat mengunduh dari web atau mencari materi di internet.
  • Seiring berkembangnya bahkan internet dapat kita akses di genggaman tangan kita sendiri yaitu dengan media handphone. Ini sangat membantu karena akses internet dapat kita lakukan dengan mudahnya serta dengan tarif yang relatif sangat murah pula.
  • Internet membantu kelancaran bisnis, terutama untuk bisnis online.

Menurut saya dampak negatif perkembangan IPTEK :
  • Munculnya para penipu yang memanfaatkan internet.
  • Munculnya budaya plagiatisme. Dengan mudahnya informasi di cetak ulang tanpa izin dari pemberi informasi atau tanpa menulis sumbernya. hal ini udah biasa kita sebut 'copast' yaitu copy paste.
  • Munculnya pornografi / konten konten dewasa. Menurut saya, ini sangat berbahaya  bila pornografi / konten dewasa diakses anak-anak dibawah umur, itu akan merusak moral generasi muda nantinya.
  • Munculnya pencurian dengan mengambil / menghack. Mungkin ini merupakan kelebihan ilmu si pencuri / media pembelajaran para hacker, namun tetap saja pencurian itu tidak dibenarkan.

 

  • Dengan semakin mudahnya berbelanja lewat internet, kita dapat meningkatkan budaya konsumsi yang menimbulkan sifat boros dan tentu berefek tidak baik untuk kantong.
  • Berkurangnya mata pencaharian yang disebabkan oleh kemajuan IPTEK. Sumber daya manusia kurang dibutuhkan dibanding dengan komputer atau perangkat teknologi lainnya.
  • Kecanduan Game Online untuk para gamers.
  • Ketergantungan yang berlebihan terhadap teknologi.
  • Mudahnya terjadi perusakan system jaringan pada perusahaan-perusahaan ternama.














http://jesendanies.blogspot.com/2010/01/makalah-dampak-positif-dan-negatif.html


















Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan








Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain. Bahkan diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan (adanya simbiosis mutualisme). Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti : beras, sayur mayur, daging, dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja : buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
  

 

      Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti : bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, dan obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya dalam hal tersebut kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang di Pulau Jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Dampaknya, sebagian dari mereka merupakan pengangguran

     Ciri-ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan menurut pendapat saya :

Menurut saya, ciri-ciri masyarakat kota :
 
1. Kehidupan keagamaan kurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan  di desa.
2.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Ini menunjukkan masyarakat kota ccenderung bersifat individualisme.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.   Interaksi yang lebih banyak terjadi antar masyarakat lebih berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.   Pembagian waktu untuk bekerja lebih banyak disbanding untuk bersosialisasi, tujuannya yaitu untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.   Perubahan-perubahan sosial tampak sangat nyata di kota-kota, sebab masyarakat kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh globalisasi dibanding masyarakat desa.




Menurut saya, ciri-ciri masyarakat desa :

1.   Mempunyai pergaulan yang khas antar masyarakat desa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap  kebiasaan.
3.    Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, dan sebagainya.
4. Didalam masyarakat pedesaan, di antara warganya mempunyai  hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan     masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
5.   Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari bertani /  becocok tanam.
7.  Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
8.  Tradisi yang dianut masih sangat kental dan dipatuhi untuk kelompok     masyarakat    desa tertentu.
9. Sebagian masyarakat desa lebih mengutamakan kerukunan  dibandingkan dengan permusuhan.
10. Perubahan social kurang tampak pada masyarakat desa karena kecenderungan tertutup dengan perubahan / kemajuan IPTEK.








         
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html

















Pemuda dan Sosialisasi




Organisasi Kepemudaan



Organisasi kepemudaan adalah suatu kelompok pemuda yang bergabung dan membuat organisasi untuk mencapai tujuan bersama. Ada beberapa organisasi kepemudaan yang pernah saya ikuti di kawasan tempat tinggal saya dan sewaktu saya SMP. Saya pernah mengikuti Karang Taruna di lingkungan tempat tinggal saya. Berikut penjelasan mengenai Karang Taruna :

Karang Taruna adalah organisasi kepemudaan di Indonesia. Karang Taruna merupakan wadah pengembangan generasi muda nonpartisan, yang tumbuh atas dasar kesadaran dan rasa tanggung jawab sosial dari, oleh dan untuk masyarakat khususnya generasi muda di wilayah Desa / Kelurahan atau komunitas sosial sederajat, yang terutama bergerak dibidang kesejahteraan sosial. Sebagai organisasi sosial kepemudaan, Karang Taruna merupakan wadah pembinaan dan pengembangan serta pemberdayaan dalam upaya mengembangkan kegiatan ekonomis produktif dengan pendayagunaan semua potensi yang tersedia dilingkungan baik sumber daya manusia maupun sumber daya alam yang telah ada.
Sebagai organisasi kepemudaan, Karang Taruna berpedoman pada Pedoman Dasar dan Pedoman Rumah Tangga dimana telah pula diatur tentang struktur penggurus dan masa jabatan dimasing-masing wilayah mulai dari Desa / Kelurahan sampai pada tingkat Nasional. Semua ini wujud dari pada regenerasi organisasi demi kelanjutan organisasi serta pembinaan anggota Karang Taruna baik dimasa sekarang maupun masa yang akan datang. Karang Taruna beranggotakan pemuda dan pemudi (dalam AD/ART nya diatur keanggotaannya mulai dari pemuda/i berusia mulai dari 11 - 45 tahun) dan batasan sebagai Pengurus adalah berusia mulai 17 - 35 tahun.
Karang Taruna didirikan dengan tujuan memberikan pembinaan dan pemberdayaan kepada para remaja, misalnya dalam bidang keorganisasian, ekonomi, olahraga, ketrampilan, advokasi, keagamaan dan kesenian.



Pengalaman Bergabung di Karang Taruna
Saya pernah bergabung dengan Karang Taruna yang ada di Perumahan saya. Waktu itu, saya dan teman-teman mendapat tugas sebagai panitia penyelenggara acara kemerdekaan Indonesia yaitu 17 Agustus 2011. Kami mengadakan acara :
1.    Jalan santai


2.    Dorprize 
3.    Perlombaan Anak-anak
4.    Perlombaan Remaja
5.    Perlombaan Dewasa
6.    Malam Puncak (dengan panggung)




Pengalaman yang di dapat sungguh bermanfaat :
1.              Saya mengerti bagaimana membuat proposal yang baik
2.              Mengerti cara perhitungan dana, mengumpulkan dan mengolahnya
3.              Dapat bekerja secara team work dengan baik
4.              Mampu memimpin diskusi/rapat
5.              Mampu mengatasi permasalahan dan mencari solusi yang baik
6.              Mengerti cara berpendapat yang baik
7.              Menambah teman
8.              Menambah wawasan






Maka, untuk generasi muda saat ini ayo mulailah berorganisasi !!


























Pokok Bahasan : Individu, Keluarga dan Masyarakat




Keluarga Ideal



 

A.  Pengertian Keluarga
Keluarga adalah lingkungan yang terdapat beberapa orang yang masih memiliki hubungan darah. Keluarga sebagai kelompok sosial terdiri dari sejumlah individu, memiliki hubungan antar individu, terdapat ikatan, kewajiban, tanggung jawab di antara individu tersebut.



B.  Ciri-ciri Keluarga
1.    Ciri-ciri Umum
Ciri-ciri umum keluarga antara lain seperti yang dikemukakan oleh Mac Iver and Page :
a. Keluarga merupakan hubungan perkawinan;
b Berbentuk perkawinan atau susunan kelembagaan yang berkenaan dengan hubungan perkawinan yang sengaja dibentuk dan dipelihara;
c Suatu sistem tata nama, termasuk bentuk perhitungan garis    keturunan;
d.  Kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak;
e. Merupakan tempat tinggal bersama, rumah.

2.  Ciri-ciri Khusus
a.   Kebersamaan
b.    Dasar-dasar emosional
c.   Pengaruh perkembangan
d.   Ukuran yang terbatas
e.    Posisi inti dalam struktur sosial


 
Menurut pendapat saya, ciri-ciri keluarga ideal yaitu :
1.          Peran Ayah, Ibu, dan Anak berjalan sesuai dengan fungsinya.
2.  Agama itu no 1, agama dijadikan pedoman untuk menjalani kehidupan.
3.   Keluarga yang ideal, tidak hanya dapat diukur dari kemampuan ekonomi semata, namun bergantung dari kemampuan berkomitmen dalam menjaga keharmonisan.
4.        Membangun keluarga yang berpendidikan.
5.        Komunikasi antar anggota keluarga setiap hari lancar.



C.  Peran Masing-masing Anggota Keluarga
Menurut saya, peranan masing-masing anggota keluarga dalam keluarga dan masyarakat yaitu sebagai berikut :
ü    Peranan Ayah dalam keluarga : Ayah sebagai suami dari istri dan sebagai ayah dari anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga.
Peran Ayah di masyarakat : Di dalam kehidupan masyarakat, ayah berperan sebagai anggota dari kelompok sosialnya, serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya. Misalnya, ayah menjadi perwakilan kepala keluarga untuk pemilihan ketua RT. Ayah pun dapat membantu acara / kegiatan-kegiatan yang diadakan di masyarakat misalnya : kegiatan pos ronda, kerja bakti setiap hari Minggu, dan lain-lain.
ü    Peranan Ibu dalam keluarga: Sebagai istri dari suami dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
Peran Ibu di masyarakat: Peran Ibu di masyarakat bisa sebagai ibu-ibu PKK. Jadi, ibu tidak hanya mengurus rumah tangga, tetapi juga dapat bergabung dengan ibu-ibu yang lain untuk membuat usaha home industy. Ibu pun dapat membantu tugas-tugas atau acara yang diadakan di masyarakat.

ü  Peranan Anak : Di dalam sebuah keluarga, anak-anak melaksanakan peranan sesuai dengan tingkat perkembangannya baik dalam perkembangan fisik, mental, sosial, dan spiritual dan sesuai  umurnya. Dalam keluarga, anakpun dapat membantu tugas Ibu misalnya untuk menyapu rumah, mengepel, mencuci, menyetrika, dan lain-lain.
Peran Anak di masyarakat : Dalam masyarakat, anak dapat bergabung dengan anak-anak lain untuk bersosialisasi. Misalnya, anak mengikuti Karang Taruna untuk belajar bersosialisasi, untuk menambah teman, menambah pengalaman, dan membantu tugas RT/RW. Misalnya RW ingin mengadakan acara untuk 17 Agustus, maka anggota Karang Tarunalah yang akan membantu agar acara berjalan lancer.