Senin, 09 Juni 2014

Daftar Pustaka




Nama        :   Intan Lestari
NPM         :   13111643
Kelas         :   3KA10



DAFTAR PUSTAKA

PENGERTIAN DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka atau bibliografi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dan sebagainya yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad.

MANFAAT DAFTAR PUSTAKA
1.         Untuk memberikan informasi bahwa pernyataan dalam karangan itu bukan hasil pemikiran penulis sendiri, tapi hasil pemikiran orang lain yang penulis.
2.         Untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap sumber aslinya.
3.         Untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis.
4.         Menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat.
5.         Untuk melihat kebenaran bahan yang dikutip. Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka.


ATURAN PENULISAN DAFTAR PUSTAKA
a.      Ditulis berdasarkan urutan penunjukan referensi pada bagian pokok tulisan ilmiah.
b.      Ditulis menurut kutipan-kutipan
c.       Menggunakan nomor urut, jika tidak dituliskan secara alfabetik
d.      Nama pengarang asing ditulis dengan format : nama keluarga, nama depan. Nama pengarang Indonesia ditulis normal, yaitu : nama depan + nama keluarga
e.      Gelar tidak perlu disebutkan.
f.        Setiap pustaka diketik dengan jarak satu spasi (rata kiri), tapi antara satu pustaka dengan pustaka lainnya diberi jarak dua spasi.
g.      Bila terdapat lebih dari tiga pengarang, cukup ditulis pengarang pertama saja dengan tambahan ‘et al’.
h.      Penulisan daftar pustaka tergantung jenis informasinya yang secara umum memiliki urutan sebagai berikut :
Nama Pengarang, Judul karangan (digarisbawah / tebal / miring), Edisi, Nama Penerbit, Kota Penerbit, Tahun Penerbitan.

UNSUR-UNSUR DAFTAR PUSTAKA
1. Nama penulis diawali dengan penulisan nama keluarga,
2. Tahun terbitan karya ilmiah yang bersangkutan,
3. Judul karya ilmiah dengan menggunakan huruf kapital  untuk huruf pertama tiap kata, kecuali untuk kata sambung dan kata depan, dan
4. Data publikasi berisi nama tempat (kota) dan nama penerbit karya yang dikutip.
CARA MENGURUTKAN DAFTAR PUSTAKA
Adapun cara penulisan untuk mengurutkan suatu daftar pustaka, yaitu :
a. Baris pertama dimulai pada margin sebelah kiri, baris kedua dan selanjutnya dimulai dengan 3 ketukan ke dalam
b. Jarak antarbaris adalah 1,5 spasi
c. Daftar pustaka diurut berdasarkan abjad huruf pertama nama keluarga penulis (akan tetapi, cara mengurut     daftar pustaka amat bergantung pada bidang imu) setiap bidang ulmu memiliki gaya selingkung
d. Jika penulis yang sama menulis beberapa karya ilmiah yang dikutip, nama penulis itu harus dicantumkan ulang.

   
PENULISAN DAFTAR PUSTAKA

1. Buku :
[1].  Date, C.J., An Introduction To Database Systems, 6th ed., Addison Willey   Publishing Wesley Company, Inc., Reading Massachusetts, 2000.
2. Anonim :
[1].  Anonim, Sistem Pemerintahan di Indonesia, cetakan pertama, PT. Gunung Agung, Jakarta 1983.

3. Majalah / Jurnal :
[1].  Cattell R.G.G. and Skeen.J. “Object Operation Benchmark”. ACM Trans. Database Systems, 17, 1992, pp. 1 - 31.
(Jika ada, nama dan kota penerbit dapat dicantumkan di antara volume dan halaman, nama jurnal digarisbawah / tebal / miring).

4. Lebih dari tiga penulis :
[1]   Stoica, I, et all., “A Proportional Share Resource Allocation Algorithm for Real-Time, Time-Shared Systems”, In Proceedings Real-Time Systems Symposium, IEEE Comp. Press, Desember, 1996, hlm. 288 - 299.

5. Artikel :
[1]   N.L. Owsley, “Sonar array processing”, in Array Signal Processing, S. Haykin, Ed., Englewood Cliffs, NJ:Prentice_Hall, 1985, ch. 3,pp.115-193.

6. Internet :
          [1]   Galagher, P.R.Jr., “A guide to understanding audit in trusted system”, http://www.radium.nesc.mil/library/rainbow/NCSC-TG-001-2.html,1 Juni 1988.
                       Atau




REFERENSI
edi_mp.staff.gunadarma.ac.id/










Catatan Kaki



Nama        :   Intan Lestari
NPM         :   13111643
Kelas         :   3KA10



CATATAN KAKI


PENGERTIAN CATATAN KAKI
Catatan kaki adalah adalah daftar keterangan khusus yang ditulis di bagian bawah setiap lembaran atau akhir bab karangan ilmiah. Catatan kaki biasa digunakan untuk memberikan keterangan dan komentar, menjelaskan sumber kutipan atau sebagai pedoman penyusunan daftar bacaan/bibliografi.

GUNA  CATATAN KAKI
-          Pembuktian : menunjukkan tempat atau sumber bahwa yang disebutkan pada tulisan telah dibktkan orang lain.
-          Member apresiasi : penghargaan, rasa terima kasih pada orang yang telah dikutipnya.
-          Menyampaikan keterangan tambahan : memperkuat uraian diluar persoalan dalam teks, biasanya berupa : inti cerita, informasi tambahan, pandangan lain, komentar, penjelasan tidak penting dan sebagainya.
-          Merujuk bagian lain dalam tulisan : referensi melihat bagian lain dalam tulisannya, biasanya dengan singkatan-singkatan tertentu.

UNSUR-UNSUR CATATAN KAKI
Berikut ini merupakan unsur-unsur dalam catatan kaki sumber referensi :
-          Nama pengarang (editor, penterjemah) ditulis dalam urutan baisa, diikuti koma (,).
-          Judul buku, ditulis dengan huruf capital (kecuali kata-kata tugas), digaris bawahi
-          Data publikasi : a. jumlah jilid, jika ada
                        b. kota penerbitan, diikuti titik dua ditulis
                        c. nama penerbit, diikuti koma di antara
-          Nomor halaman diikuti titik (.)
-          Nama atau nomor seri jika ada
-          Nomor jilid jika perlu
Contoh :
¹Lightstone Caroll, Configuration on the Art, New York: Harper Lid., 2000, Jilid I, hlm 32.

PRINSIP CATATAN KAKI
1.      Penggunaan nomor urut penujukkan yang sama, baik dalam teks maupun dalam catatan kaki, dituliskan  ½  spasi ke atas.
2.      Nomor urut penunjukkan berlaku untuk seluruh tulisan, tidak per halaman.
3.      Ikuti aturan teknis pembuatan catatan kaki yang berlaku.

TEKNIK PEMBUATAN CATATAN KAKI
-          Harus disediakan ruang secukupnya dibagian bawah halaman tulisan.
-          Beri garis dibagian bawah baris terakhir dari teks di tiap halaman.
-          Beri nomor penunjukkan dibawah garis dengan jarak cukup dan menjorok ke dalam 5-7 ketukan.
-          Catatan kaki baris pertama dituliskan setelah nomor penunjukkan.
-          Jika lebih dar satu baris, dituliskan dari tepi margin, tanpa ikuti penjorokkan baris pertama.
-          Jarak spasi dalam catatan kaki 1 spasi, antarcatatan kaki 2 spasi, jika ada dalam halaman yang sama.

CARA PENULISAN CATATAN KAKI
1.      Referensi dari buku dengan seorang pengarang
Susunan :
a.      Nama pengarang ditulis dengan lengkap dan tidak dibalik
b.      Antara nama pengarang dan judul buku diberi tanda koma (pada daftar pustaka dipergunakan tanda titik). Antara judul dan buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma
c.       Tempat dan tahun terbit, ditempatkan dalam kurung. Penerbit tidak perlu diikutsertakan
d.      Jika pengarang terdiri dari 2-3 orang, maka semua nama pengarang ditulis, tapi jika lebih dari 3 orang maka hanya pengarang pertama yg disebut dan diikuti dengan dkk
e.      Pada buku terjemahan nama pengarang asli ditempatkan lebih dahulu, diberi keterangan tentang penerjemah (terjemahan). Sesudah judul buku, dipisahkan oleh tanda koma.

2.      Referensi dari artikel
Susunan :
a.      Nama pengarang ditulis lengkap dan tidak dibalik
b.      Antara nama pengarang dan judul bku diberi tnda koma (pada daftar pustaka dipergunakan tanda titik). Antara judul buku dan data publikasi tidak ada titik atau koma
c.       Tempat dan tahun penerbit ditempatkan dalam tanda kurung. Penerbit tidak perlu diikutsertakan
d.      Jika pengarang terdiri dari 2-3 orang, maka semua nama pengarang ditulis, tapi jika lebih dari 3 orang maka hanya pengarang pertama yg disebut dan diikuti dengan dkk

3.      Referensi dari artikel majalah
Susunan :
a.      Nama penulis
b.      Judul artikel
c.       Nama majalah
d.      Nomor edisi : nomor halaman
e.      Bulan
f.        tahun
4.      Referensi dari artikel harian
Susunan :
a.      Jika nama pengarang jelas, maka catatan kaki harus dimulai dengan nama pengarang
b.      Jika bersumber dari rubric, maka ditulis jenis rubric


SINGKATAN DALAM CATATAN KAKI
1.      Ibid
-          Berasal dari kata latin ibidem yang berarti tempat yang sama
-          Dipergunakan jka catatan kaki berikutnya merujuk pada karya atau artikel yang telah disebut dalam catatan nomor sebelumnya
-          Jika halamannya sama dipergunakan singkatan ibid
-          Jika halamannya beda maka setelah singkatan ibid, dicantumkan pula nomor halamannya
-          Singkatan ibid selalu dicetak miring

2.      Op. cit
-          Berasal dari kata latin opera citatoyang berarti pada karya yang telah dikutip
-          Dipergunakan jika catatan itu menujuk kembali pada sumber yang telah disebut lebih dahulu, tapi diselingi oleh sumber lain
-          Setelah nama pengarang, dicantumkan op.cit
-          Apabila ada penunjukkan pada halaman atau jilid halaman, nomor dan jilid serta halaman ditempatkan setelah op.cit

3.      Loc. Cit
-          Berasal dari kata latin loco citato yang berarti pada tempat yang telah dikutip
-          Biasanya digunakan untuk menyebut atau menunjuk pada sebuah artikel majalah, harian atau ensiklopedia yang telah disebut sebelumnya, tapi diselingi oleh sumber lainnya
-          Karena artikel itu merupakan sebagian dari buku, majalah atau ensiklopedia maka ia tidak merupakan sebuah karya atau opus
-          Oleh Karen itu hanya boleh dipergunakan kata locus yang berarti tempat




REFERENSI :