Minggu, 28 April 2013

Pedagang Kaki Lima

Tema : Ekonomi




Adakah Lapak untuk 
Pedagang Kaki Lima ??





Seperti kita ketahui, semakin maraknya pedangang kaki lima di daerah perkotaan yang menggangu ketertiban, keindahan, dan kebersihan kota. Bila dibiarkan terus menerus, akan menimbulkan penumpukan pedagang.
Disini saya akan membahas mengenai pedagang kaki lima yang dimana berkaitan dengan permasalahan ekonomi di negara kita ini.

Pedagang kaki lima atau yang kita sebut sebagai PKL adalah  istilah untuk menyebut penjaja dagangan yang menggunakan gerobak.  Tetapi saat ini istilah PKL juga digunakan untuk pedagang di jalanan pada umumnya.

Dapat kita lihat di beberapa tempat, pedagang kaki lima dipermasalahkan karena mengganggu para pengendara kendaraan bermotor. Selain itu ada PKL yang menggunakan sungai dan saluran air terdekat untuk membuang sampah dan air cuci. Sampah dan air sabun dapat merusak sungai yang ada dengan mematikan ikan, menyebabkan eutrofikasi, hingga menyebabkan banjir. Disini kita dapat melihat kurangnya informasi/pengetahuan PKL mengenai masalah ini. 

Berikut ini merupakan faktor penyebab adanya PKL :
·        Kurangnya lapangan kerja
·        Mudah mendapatkan keuntungan
·        Adanya kerjasama/timbal balik antara pengusaha besar dan pengusaha kecil
·         Faktor kebutuhan dan tekad (faktor ekonomi)





Saya sering sekali melihat berita di televisi bahwa pemerintah sebenarnya sudah mulai membenahi para PKL ini, tetapi masih banyak mereka yang bandel dan tidak mau diatur.
Alasan PKL tidak patuh pada aturan
·         Alokasi yang disediakan pemerintah kurang strategis dan tidak diperhitungkan yang hanya akan berdampak pada terjadinya penumpukan pedagang
·         Kurang adanya ketegasan dari pemerintah tentang aturan Perda No.2 1988 Pembenahan tata kota


Setelah saya perhatikan, sebenarnya tidak semua PKL mengganggu ketertiban umum, banyak juga yang patuh dan mendengarkan apa kata pemerintah. Dimana mereka menyediakan tempat pembuangan sampah untuk sampah mereka atau membakarnya. Ada juga yang ikut membayar pajak untuk tempat usaha. Tetapi memang masalah utama mereka terletak pada “KURANGNYA MODAL USAHA”.

Dengan minimnya modal usaha, mereka tidak bisa berbuat banyak, mereka hanya bisa menjual makanan/barang seadanya. Mencari tempat berjualan yang gratis (tidak membayar pajak). Bila tiba-tiba ada razia, mereka hanya bisa lari dan untuk beberapa hari tidak akan berjualan dulu sampai keadaan aman terkendali.

Seperti kita ketahui, balik lagi ke permasalahan ekonomi.
Berikut ini, kebijakan Pemerintah Kota untuk menangani PKL :
1.    Pedagang Kaki Lima dipindah lokasikan ke tempat yang telah  
disediakan berupa kios-kios.
2.   Kios kios tersebut disediakan secara gratis.
3.   Setiap kios setiap bulan ditarik retribusi.
4.   Bagi Pedagang yang tidak pindah dalam jangka waktu 90 hari setelah keputusan ini dikeluarkan akan dikenakan sangsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. 




  


                            Referensi 
                            http://arhypemerintahan.blogspot.com/2010/02/kebijakan-  
                            pemerintah-terhadap-masalah.html















 
 
 




 
    

Pengangguran





    Hi guys ini merupakan artikel ke-3 saya mengenai Ekonom 
   Selamat membaca .......




Mengapa Tingkat Pengangguran di Indonesia

Semakin Tinggi ? ?







Masalah pengangguran timbul karena terjadinya ketimpangan antara jumlah angkatan kerja dan kesempatan kerja yang tersedia.


angkatan kerja > kesempatan kerja


Saya melihat dari tahun ke tahun tingkat urbanisasi semakin tinggi itu dikarenakan kurangnya lapangan pekerjaan di desa-desa mereka dan ingin mendapat gaji lebih tinggi. Tetapi, setelah mereka hijrah ke ibu kota, banyak sekali dari mereka yang tidak mendapatkan pekerjaan. Itu disebabkan, kualitas pendidikan mereka yang rendah (tidak tamat sekolah). Nahhh, hal ini yang menyebabkan tingginya tingkat pengangguran.


Saya pun melihat faktor lain yang menyebabkan tingkat pengangguran tinggi yaitu berasal dari sifat malas manusianya itu sendiri, kurangnya rasa ingin tahu, kurangnya mengasah kemampuan (skill) dan sifat mengandalkan orang lain (orang tua, kakak, saudara, teman).

Dan faktor terakhir menurut saya, yaitu sebagai faktor utama dari masalah pengangguran ini. Banyaknya minat masyarakat untuk mencari pekerjaan namun tidak sebanding dengan lapangan kerja yang tersedia.




Maka dari itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan program kewirausahaan. Untuk merealisasikan program ini, presiden telah mendelegasikan Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan. Dengan diadakannya program kewirausahaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil dan menikmati langkah ini sebagai alternatif untuk memperbaiki taraf kehidupannya.






Maka dari itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mencanangkan program kewirausahaan. Untuk merealisasikan program ini, presiden telah mendelegasikan Menteri Koperasi dan UKM Syarifudin Hasan. Dengan diadakannya program kewirausahaan ini diharapkan masyarakat dapat mengambil dan menikmati langkah ini sebagai alternatif untuk memperbaiki taraf kehidupannya.

Keuntungan lain yang didapat dari program kewirausahaan ini adalah jika usaha yang dikembangkan tersebut berhasil maka tentunya dapat membuka lapangan pekerjaan baru dan dapat menyerap tenaga kerja. Secara perlahan-lahan maka jumlah pengangguran dapat teratasi dengan usaha ini jika program yang dikembangkan ini dapat berhasil dengan baik. 


Selain usaha kewirausahaan diatas ada beberapa cara lain yang dapat membantu mengurangi jumlah pengangguran atau sekedar mencegah timbulnya pengangguran.
1.   Diadakannya pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab pengangguran adalah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan sulit untuk mendapat pekerjaan.
2.  Mendirikan tempat latihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau pendirian Balai Latihan Kerja (BLK) yang didirikan di berbagai daerah.
3.  Sebagai antisipasi, pelajar perlu diberikan pendidikan non formal. Pendidikan non formal bisa berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bisa melamar pekerjaan.




Referensi 










Anak Jalanan






          Ini artikel kedua saya yang bertema ekonomi
 Selamat membaca .........






Lagi-lagi Karena
Masalah Ekonomi Keluarga







Perekonomian Indonesia saat ini masih tidak stabil. Selain itu, terlihat bahwa yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Banyak sekali petinggi negara ini yang korupsi sehingga fasilitas yang seharusnya didapatkan rakyat jadi malah terbengkalai dan terabaikan.

Pada artikel ini, saya akan membahas mengenai perekonomian masyarakat menengah ke bawah dan dampak yang timbul akibat perekonomian yang kurang memadai tersebut.

Yang pertama saya akan membahas mengenai anak jalanan. Kita dapat lihat dan menilai sendiri bagaimana keadaan perekonomian orang tua mereka, di mana minimnya dana untuk pendidikan mereka, biaya makan sehari-hari, biaya kesehatan, dan masih banyak lagi. Itu semua yang membuat anak jalanan harus bekerja mengais rezeki setiap harinya. Bermacam-macam pekerjaan mereka, dari mengamen, berjualan, hingga menawarkan jasa misalnya ojek payung.

Sungguh mirisnya melihat penderitaan yang harus mereka rasakan, melihat bahwa mereka masih kecil, masih sangat dini untuk bekerja setiap hari. Pada kasus ini, saya melihat bahwa kurangnya rasa tanggung jawab orang tua mereka, minimnya pengetahuan mengenai pendidikan formal, kurangnya support untuk hidup maju dan berkembang. Seharusnya, walau hidup serba kekurangan, tetap mengikuti bangku sekolah, belajar dan belajar sehingga menjadi penerus bangsa yang pintar, berpendidikan dan mau bekerja keras, bukan malah mengemis/mengamen.

Selain itu, faktor lingkungan juga mempengaruhi. Mungkin kita sering sekali melihat langsung / mendengar / menonton dari televisi bahwa anak jalanan zaman sekarang itu senang mabok menggunakan lem aibon. Sungguh kenyataan yang memilukan hati.

Lem aibon itu digunakan sebagai pelepas rasa jenuh, capek, lelah, dan untuk membuang permasalahan-permasalahan ekonomi keluarga yang sedang terjadi.
Untuk itu, disini saya ingin berpendapat bahwa sebenarnya ada solusi untuk permasalahan anak-anak jalanan ini. Tetapi mungkin hanya saja praktik di lapangan tidak semudah yang dibayangkan. 

Solusi itu menurut saya :
1.  Karena banyak anak jalanan yang bukan berasal dari ibu kota, maka anak jalanan tersebut seharusnya di pindahkan ke daerah asal mereka.
2.   Memberi bekal pendidikan dan pengetahuan untuk nantinya bisa mereka gunakan untuk pekerjaan yang lebih baik.
3.   Membuat wadah untuk pemberdayaan anak-anak jalanan.



Sekian artikel yang saya buat, semoga
bermanfaat ........ J