Masyarakat pedesaan dan
perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain. Bahkan diantara
keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara
mereka saling membutuhkan (adanya
simbiosis mutualisme). Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan
warganya akan bahan-bahan pangan seperti : beras, sayur mayur, daging, dan
ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan
tertentu di kota misalnya saja : buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan,
proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya
adalah pekerja-pekerja musiman.
Sebaliknya, kota menghasilkan
barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti : bahan-bahan
pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, dan obat-obatan
untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya dalam hal
tersebut kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk
semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian
dan tanah sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang di
Pulau Jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan
kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak
orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Dampaknya, sebagian dari
mereka merupakan pengangguran
Ciri-ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan menurut pendapat saya
:
Menurut saya, ciri-ciri masyarakat kota :
1. Kehidupan keagamaan kurang dibandingkan dengan kehidupan
keagamaan di desa.
2.
Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya
sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Ini menunjukkan masyarakat kota
ccenderung bersifat individualisme.
3.
Pembagian kerja di antara warga-warga kota
juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.
Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan
pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.
Interaksi yang lebih banyak terjadi antar
masyarakat lebih berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.
Pembagian waktu untuk bekerja lebih banyak
disbanding untuk bersosialisasi, tujuannya yaitu untuk dapat mengejar kebutuhan
individu.
7.
Perubahan-perubahan sosial tampak sangat nyata
di kota-kota, sebab masyarakat kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh
globalisasi dibanding masyarakat desa.
Menurut saya, ciri-ciri masyarakat desa :
1. Mempunyai pergaulan yang
khas antar masyarakat desa.
2. Ada pertalian perasaan yang
sama tentang kesukuan terhadap kebiasaan.
3.
Cara berusaha (ekonomi)
adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti :
iklim, keadaan alam, kekayaan alam, dan sebagainya.
4. Didalam masyarakat pedesaan,
di antara warganya mempunyai hubungan
yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan masyarakat pedesaan
lainnya di luar batas wilayahnya.
5.
Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan
dasar kekeluargaan.
6. Sebagian besar warga masyarakat
pedesaan hidup dari bertani / becocok
tanam.
7. Masyarakat tersebut
homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan
sebagainya.
8. Tradisi yang dianut masih
sangat kental dan dipatuhi untuk kelompok masyarakat desa tertentu.
9. Sebagian masyarakat desa
lebih mengutamakan kerukunan dibandingkan dengan permusuhan.
10. Perubahan social kurang
tampak pada masyarakat desa karena kecenderungan tertutup dengan perubahan /
kemajuan IPTEK.
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar