Minggu, 15 Januari 2012

Masyarakat Perkotaan dan Masyarakat Pedesaan








Masyarakat pedesaan dan perkotaan bukanlah dua komunitas yang terpisah satu sama lain. Bahkan diantara keduanya terdapat hubungan yang erat, bersifat ketergantungan, karena diantara mereka saling membutuhkan (adanya simbiosis mutualisme). Kota tergantung pada desa dalam memenuhi kebutuhan warganya akan bahan-bahan pangan seperti : beras, sayur mayur, daging, dan ikan. Desa juga merupakan sumber tenaga kasar bagi jenis-jenis pekerjaan tertentu di kota misalnya saja : buruh bangunan dalam proyek-proyek perumahan, proyek pembangunan atau perbaikan jalan raya atau jembatan. Mereka biasanya adalah pekerja-pekerja musiman.
  

 

      Sebaliknya, kota menghasilkan barang-barang yang juga diperlukan oleh orang desa seperti : bahan-bahan pakaian, alat dan obat pembasmi hama pertanian, minyak tanah, dan obat-obatan untuk memelihara kesehatan dan transportasi. Dalam kenyataannya dalam hal tersebut kadang tidak terwujud karena adanya beberapa pembatas. Jumlah penduduk semakin meningkat, tidak terkecuali di pedesaan. Padahal luas lahan pertanian dan tanah sulit bertambah, terutama di daerah yang sudah lama berkembang di Pulau Jawa. Peningkatan jumlah penduduk tanpa diimbangi dengan perluasan kesempatan kerja ini pada akhirnya berakibat bahwa di pedesaan terdapat banyak orang yang tidak mempunyai mata pencaharian tetap. Dampaknya, sebagian dari mereka merupakan pengangguran

     Ciri-ciri masyarakat perkotaan dan pedesaan menurut pendapat saya :

Menurut saya, ciri-ciri masyarakat kota :
 
1. Kehidupan keagamaan kurang dibandingkan dengan kehidupan keagamaan  di desa.
2.   Orang kota pada umumnya dapat mengurus dirinya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Ini menunjukkan masyarakat kota ccenderung bersifat individualisme.
3.   Pembagian kerja di antara warga-warga kota juga lebih tegas dan mempunyai batas-batas yang nyata.
4.   Kemungkinan-kemungkinan untuk mendapatkan pekerjaan juga lebih banyak diperoleh warga kota dari pada warga desa.
5.   Interaksi yang lebih banyak terjadi antar masyarakat lebih berdasarkan pada faktor kepentingan daripada faktor pribadi.
6.   Pembagian waktu untuk bekerja lebih banyak disbanding untuk bersosialisasi, tujuannya yaitu untuk dapat mengejar kebutuhan individu.
7.   Perubahan-perubahan sosial tampak sangat nyata di kota-kota, sebab masyarakat kota lebih terbuka dalam menerima pengaruh globalisasi dibanding masyarakat desa.




Menurut saya, ciri-ciri masyarakat desa :

1.   Mempunyai pergaulan yang khas antar masyarakat desa.
2. Ada pertalian perasaan yang sama tentang kesukuan terhadap  kebiasaan.
3.    Cara berusaha (ekonomi) adalah agraris yang paling umum yang sangat dipengaruhi alam sekitar seperti : iklim, keadaan alam, kekayaan alam, dan sebagainya.
4. Didalam masyarakat pedesaan, di antara warganya mempunyai  hubungan yang lebih mendalam dan erat bila dibandingkan dengan     masyarakat pedesaan lainnya di luar batas wilayahnya.
5.   Sistem kehidupan umumnya berkelompok dengan dasar kekeluargaan.
6. Sebagian besar warga masyarakat pedesaan hidup dari bertani /  becocok tanam.
7.  Masyarakat tersebut homogen, seperti dalam hal mata pencaharian, agama, adat istiadat, dan sebagainya.
8.  Tradisi yang dianut masih sangat kental dan dipatuhi untuk kelompok     masyarakat    desa tertentu.
9. Sebagian masyarakat desa lebih mengutamakan kerukunan  dibandingkan dengan permusuhan.
10. Perubahan social kurang tampak pada masyarakat desa karena kecenderungan tertutup dengan perubahan / kemajuan IPTEK.








         
http://vandredi-blog.blogspot.com/2010/02/ciri-ciri-masyarakat-kota-dan-desa.html

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar