Selasa, 28 April 2015

jawaban v-class 2 - Pengelolaan Proyek Sistem Informasi





COCOMO adalah sebuah model yang didesain oleh Barry Boehm untuk memperoleh perkiraan dari jumlah orang-bulan yang diperlukan untuk mengembangkan suatu produk perangkat lunak. Satu hasil observasi yang paling penting dalam model ini adalah bahwa motivasi dari tiap orang yang terlibat ditempatkan sebagai titik berat. Hal ini menunjukkan bahwa kepemimpinan dan kerja sama tim merupakan sesuatu yang penting, namun demikian poin pada bagian ini sering diabaikan.
Constructive Cost Model (COCOMO) juga merupakan algoritma estimasi biaya perangkat lunak model yang dikembangkan oleh Barry Boehm. Model ini menggunakan rumus regresi dasar, dengan parameter yang berasal dari data historis dan karakteristik proyek proyek saat ini.

Jenis-jenis COCOMO

1. Jenis COCOMO Dasar
1. Proyek Organik (Organic Mode), adalah proyek dengan ukuran relatif kecil, dengan anggota tim yang sudah berpengalaman, dan mampu bekerja pada permintaan yang relatif fleksibel.
2. Proyek Sedang (Semi-Detached Mode), adalah proyek yang memiliki ukuran dan tingkat kerumitan yang sedang, dan tiap anggota tim memiliki tingkat keahlian yang berbeda.
3. Proyek terintegrasi (Embedded Mode), adalah proyek yang dibangun dengan spesifikasi dan operasi yang ketat.

COCOMO terdiri dari tiga bentuk hirarki semakin rinci dan akurat. Tingkat pertama, Basic COCOMO adalah baik untuk cepat, order awal, kasar estimasi besarnya biaya perangkat lunak, namun akurasinya terbatas karena kurangnya faktor untuk memperhitungkan perbedaan atribut proyek (Cost Drivers). Intermediate COCOMO mengambil Driver Biaya ini diperhitungkan dan Rincian tambahan COCOMO account untuk pengaruh fase proyek individu.
Berikut ini merupakan model COCOMO :
o    Basic (COCOMO I 1981)
       Menghitung dari estimasi jumlah FP dan LOC;
       FP = suatu unit pengukuran untuk keterhubungan dan keterkaitan antar prosedur, fungsi dan lingkungan SW
o    Intermediate (COCOMO II 1999)
Menghitung dari besarnya program dan “cost drivers” (faktor-faktor yang berpengaruh langsung kepada proyek), spt: hardware, personnel, dan atribut-atribut proyek;
o    Advanced
Memperhitungkan semua karakteristik dari “intermediate”  di atas dan “cost drivers” dari setiap fase (analisis, design, implementation, etc) dlm SW life cycles;
 


Persamaan dasar COCOMO adalah :



Dimana E adalah usaha dalam orang-bulan, D adalah waktu pengerjaan dalam satuan bulan, KLOC adalah estimasi jumlah baris kode dalam ribuan, dan P adalah jumlah orang yang diperlukan. Koefisien ab, bb, cb, dan db diberikan pada tabel :






REFERENSI
haryanto.staff.gunadarma.ac.id/.../files/.../COCOMO




















jawaban v-class 1 - Pengelolaan Proyek Sistem Informasi





Open source  adalah suatu istilah untuk software yang kode programnya disediakan oleh pengembangan untuk umum agar dapat dipelajari cara kerjanya, diubah, atau dikembangkan lebih lanjut dan disebarluaskan atau program yang mengandung perintah yang dapat mengkordinasikan semua aktivitas di antara sumber dayaperanti keras komputer.

Kenapa dianjurkan menggunakan software open source dalam membuat aplikasi ? Karena software open source masih tetap terbaik. Banyak dari software tersebut memiliki fitur yang sebanding dengan software mahal seperti Visual Studio, dan lain-lain. Kalaupun kita tidak menemukan fitur yang benar-benar lengkap dalam satu software, kita masih bisa menggunakan kombinasi dari dua atau lebih software karena tentunya tidak perlu mengeluarkan biaya apapun selagi menggunakan open source.

Software Open Source memiliki banyak kelebihan. Berikut merupakan kelebihan dari software open source menurut berbagai perndapat orang dan pendapat saya sendiri :
·      Merupakan perangkat lunak gratis dalam penggunaanya,
·      Pengguna dapat terlibat dalam pengembangan program karena memiliki source code nya,
·      Respon yang baik dari pemakai sehingga bug / error dapat ditemukan dan diperbaiki lebih cepat karena jumlah developer banyak dan tidak terbatas,
·      Menghemat biaya pembelian suatu program / perangkat lunak asli (Pro),
·      Tidak adanya biaya iklan dan perawatan program,
·      Menambah kreativitas, kepuasan dan kemandirian dari sisi programmer karena mereka mencintai kegiatan mengembangkan software sebagai pengungkapan intelektualitas mereka,
·      Lisensi gratis sehingga tidak memerlukan biaya tambahan untuk pembelian lisensi Software
·      Software dapat dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan.

Selain itu, dengan software open source, kita tidak perlu membuat segala sesuatunya dari awal. Kita bisa manfaatkan teknologi open source yang sudah ada, memodifikasi sesuai kebutuhan, dan mendisribusikannya selama tidak melanggar lisensi yang tertera. Dengan menggunakan open source, karya yang kita jual akan memiliki harga yang terjangkau. Jadi, penikmat karya kita bukan hanya kaum menengah ke atas, tapi juga masyarakat menengah ke bawah. Hal ini justru akan melejitkan kesuksesan kita.

Jangan pernah berpikir bahwa dengan Open Source kita tidak akan bisa sukses. Tetapi selain kelebihan yang banyak kita dapatkan dari Software Open Source, terdapat juga beberapa kekurangannya yaitu sebagai berikut :
·      Sangat rentan terjadinya penjiplakan. Dengan adanya / terdapatnya kode sumber yang bebas bagi setiap software open source, tidak tertutup kemungkinan adanya pihak-pihak yang memanfaatkan hal tersebut demi kepentingan sepihak misalnya dengan mengubah sedikit kode lalu menyatakan itu software buatannya / mengeluarkan software yang sama dengan nama yang baru,
·      Tidak adanya perlindungan terhadap Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI),
·      Resiko kurangnya diferensiasi antara 1 software dengan software lain,
·      Kurang terjaminnya kualitas dalam perbaikan software,
·      Tidak ada garansi dari pengembang.





REFERENSI