Nama :
Intan Lestari
NPM :
13111643
Kelas :
3KA10
Karya Ilmiah
Pengertian
Karya Ilmiah
“Karangan ilmiah merupakan suatu karangan atau tulisan
yang diperoleh sesuai dengan sifat keilmuannya dan didasari oleh hasil
pengamatan, peninjauan, penelitian dalam bidang tertentu, disusun menurut
metode tertentu dengan sistematika penulisan yang bersantun bahasa dan isisnya
dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya/ keilmiahannya.”—Eko Susilo, M.
1995:11.
Karya ilmiah adalah suatu karya dalam bidang ilmu
pengetahuan (science) dan teknologi yang berbentuk ilmiah. Suatu karya
dapat dikatakan ilmiah apabila proses perwujudannya lewat metode ilmiah. Jonnes (1960)
memberikan ketentuan ilmiah, antara lain dengan sifat fakta yang disajikan dan
metode penulisannya.
Tujuan
Pembuatan Karangan Ilmiah
1.
Memberi penjelasan
2.
Memberi komentar atau
penilaian
3. Memberi saran
4. Menyampaikan sanggahan
5. Membuktikan hipotesa
Bentuk Karya
Ilmiah
1. Karya Ilmiah Berbentuk Makalah
Makalah pada umumnya disusun untuk penulisan didalam
publikasi ilmiah, misalnya jurnal ilmu pengetahuan, proceeding untuk
seminar bulletin, atau majalah ilmu pengetahuan dan sebagainya. Maka ciri pokok
makalah adalah singkat, hanya pokok-pokok saja dan tanpa daftar isi.
2. Karya Ilmiah Berbentuk Report/ Laporan Ilmiah Yang
Dibukukan
Karya ilmiah jenis ini biasanya ditulis untuk
melaporkan hasil-hasil penelitian, observasi, atau survey yang dilakukan oleh
seseorang atau kelompok orang. Laporan ilmiah yang menjadi persyaratan akademis
di perguruan tinggi biasanya disebut Skripsi, yang biasanya dijadikan
persyaratan untuk karya ilmiah jenjang S1, Tesis untuk jenjang S2, dan
Disertasi untuk jenjang S3.
3. Buku Ilmiah
Buku ilmiah adalah karya ilmiah yang tersusun dan
tercetak dalam bentuk buku oleh sebuah penerbit buku umum untuk dijual secara
komersial di pasaran. Buku ilmiah dapat berisi pelajaran khusus sampai ilmu
pengetahuan umum yang lain.
Ciri-Ciri
Karya Ilmiah
1. Struktur Sajian
Struktur sajian karya ilmiah sangat ketat, biasanya
terdiri dari bagian awal (pendahuluan), bagian inti (pokok pembahasan), dan
bagian penutup. Bagian awal merupakan pengantar ke bagian inti, sedangkan inti
merupakan sajian gagasan pokok yang ingin disampaikan yang dapat terdiri dari
beberapa bab atau subtopik. Bagian penutup merupakan kesimpulan pokok
pembahasan serta rekomendasi penulis tentang tindak lanjut gagasan tersebut.
2. Komponen dan Substansi
Komponen karya ilmiah bervariasi sesuai dengan
jenisnya, namun semua karya ilmiah mengandung pendahuluan, bagian inti, penutup,
dan daftar pustaka. Artikel ilmiah yang dimuat dalam jurnal mempersyaratkan
adanya abstrak.
3. Sikap Penulis
Sikap penulis dalam karya ilmiah adalah objektif, yang
disampaikan dengan menggunakan gaya bahasa impersonal, dengan
banyak menggunakan bentuk pasif, tanpa menggunakan kata ganti orang pertama
atau kedua.
4. Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah adalah bahasa
baku yang tercermin dari pilihan kata / istilah, dan kalimat-kalimat yang
efektif dengan struktur yang baku.
Macam-Macam
Karya Ilmiah
1.
Skripsi
Skripsi adalah
karya tulis (ilmiah) mahasiswa untuk melengkapi syarat mendapatkan gelar
sarjana (S1). Skripsi ditulis berdasarkan pendapat (teori) orang lain. Pendapat
tersebut didukung data dan fakta empiris-obyektif, baik berdasarkan penelitian
langsung, observasi lapangan / penelitian di laboratorium, ataupun studi
kepustakaan. Skripsi menuntut kecermatan metodologis hingga menggaransi ke arah
sumbangan material berupa penemuan baru.
2.
Tesis
Tesis adalah
jenis karya tulis dari hasil studi sistematis atas masalah. Tesis mengandung
metode pengumpulan, analisis dan pengolahan data, dan menyajikan kesimpulan
serta mengajukan rekomendasi. Orisinalitas tesis harus nampak, yaitu dengan
menunjukkan pemikiran yang bebas dan kritis. Penulisannya baku dan tesis
dipertahankan dalam sidang. Tesis juga bersifat argumentative dan dihasilkan
dari suatu proses penelitian yang memiliki bobot orisinalitas tertentu.
3.
Disertasi
Disertasi adalah
karya tulis ilmiah resmi akhir seorang mahasiswa dalam menyelesaikan program S3
ilmu pendidikan. Disertasi merupakan bukti kemampuan yang bersangkutan dalam
melakukan penelitian yang berhubungan dengan penemuan baru dalam salah satu
disiplin ilmu pendidikan.
Karya Ilmiah
Populer
Karya tulis
ilmiahpopuler adalah karya tulis yang berpegang kepada standar ilmiah,
tetapiditampilkan dengan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakatawam
dan
Layout yang
menarik sehingga masyarakat lebih tertarik untukmembacanya. Karya tulis ilmiah
populer lebih banyak diciptakan dengan jalan menyadur, mengutip, dan meramu informasi dari
berbagai tulisan orang lain, daripada menulis murni gagasan, pendapat, dan
pernyataan sendiri. Artinya,karya tulis ilmiah populer lebih cocok disebut
sebagi tulisan daripada karangan. Seperti yang dipaparkan di atas, secara
otomatis akan ada proses reduksi makna ilmiah dari makna aslinya ketika
digandengkan dengan kata populer. Namun meski melangalami reduksi, kata-kata ilmiah tetap menggambarkan pertanggung jawaban penulisnya
secara ilmiah dengan pencantuman sumber rujukan.
Ciri-ciri Karya Ilmiah Populer
·
Ditulis berdasarkan
fakta pribadi;
·
Fakta yang disimpulkan
subjektif;
·
Gaya bahasa formal dan
popular;
·
Kritik tanpa dukungan
bukti
·
Usulan-usulan bersifat
argumentative; dan Bersifat persuasive.
Bentuk Karya Ilmiah
Populer
- Artikel
- Editorial
- Opini
- Feuture
- Reportase
Karya Non-Ilmiah
Karya non-ilmiah adalah karya tulis ilmu
pengetahuan yang menyajikan fakta pribadi dan ditulis menurut metodologi
penulisan yang baik dan benar. Karya tulis non-ilmiah itu pun bervariasi bahan
topiknya dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung oleh fakta umum.
Bahasanya mungkin kongkret atau abstrak, gaya bahasanya mungkin formal dan
teknis, atau formal dan populer. Non Ilmiah (Fiksi) adalah Satu ciri yang pasti
ada dalam tulisan fiksi adalah isinya yang berupa kisah rekaan. Kisah rekaan
itu dalam praktik penulisannya juga tidak boleh dibuat sembarangan, unsur-unsur
seperti penokohan, plot, konflik, klimaks, setting, dsb.
Ciri-ciri Karya Tulis Non-Ilmiah:
1. Ditulis
berdasarkan fakta pribadi
2. Fakta
yang disimpulkan subyektif
3. Tidak
memuat hipotesis
4. Bersifat
imajinatif
5. Dramatisir
6. Berifat
persuasif
7. Tanpa
dukungan bukti
Contoh Karya Non-Ilmiah
1. Dongeng
Dongeng merupakan suatu kisah yang
diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata, menjadi suatu alur perjalanan
hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dan cara berinteraksi
dengan makhluk lainnya. Dongeng juga merupakan dunia hayalan dan imajinasi dari
pemikiran seseorang yang kemudian diceritakan secara turun-temurun dari
generasi ke generasi. Terkadang kisah dongeng bisa membawa pendengarnya
terhanyut ke dalam dunia fantasi tergantung cara penyampaian dongeng tersebut
dan pesan moral yang disampaikan. Kisah dongeng yang sering diangkat menjadi
saduran dari kebanyakan sastrawan dan penerbit, lalu dimodifikasi menjadi
dongeng modern.
2. Cerpen
Cerita pendek atau sering disingkat sebagai
cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiktif. Cerita pendek cenderung padat
dan langsung pada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang,
seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Karena singkatnya,
cerita-cerita pendek yang sukses mengandalkan teknik-teknik sastra seperti
tokoh, plot, tema, bahasa dan insight secara lebih luas dibandingkan dengan
fiksi yang lebih panjang. Ceritanya bisa dalam berbagai jenis.
3. Novel
Novel adalah sebuah karya fiksi prosa yang
tertulis dan naratif; biasanya dalam bentuk cerita. Penulis novel disebut
novelis. Kata novel berasal dari bahasa Italianovella yang berarti
“sebuah kisah, sepotong berita”.
Novel lebih panjang (setidaknya 40.000 kata)
dan lebih kompleks dari cerpen, dan tidak dibatasi keterbatasan struktural dan metrikal
sandiwara atau sajak. Umumnya sebuah novel bercerita tentang tokoh-tokoh dan
kelakuan mereka dalam kehidupan sehari-hari, dengan menitik beratkan pada
sisi-sisi yang aneh dari naratif tersebut.
4. Drama
Drama adalah satu bentuk karya sastra yang memiliki
bagian untuk diperankan oleh aktor. Kosakata ini berasal dari bahasa Yunani
yang berarti “aksi”, “perbuatan”. Drama bisa diwujudkan dengan berbagai media:
di atas panggung, film, dan atau televisi. Drama juga terkadang dikombinasikan
dengan musik dan tarian, sebagaimana sebuah opera.
REFERENSI