Nama :
Intan Lestari
NPM :
13111643
Kelas :
3KA10
Metode Ilmiah
Kriteria Metode Ilmiah
1. Berdasarkan fakta,
2. Bebas dari prasangka,
3. Menggunakan prinsip-prinsip analisis,
4. Menggunakan hipotesis,
5. Menggunakan ukuran objektif,
6.
Menggunakan teknik
kuantifikasi.
Ciri-ciri
Metode Ilmiah
1.
Rasional
Rasional
adalah sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2.
Empiris
Empiris yaitu menggunakan cara-cara tertentu yang dapat diamati dengan
menggunakan panca indera.
3.
Sistematis
Sistematis
adalah menggunakan proses dengan langkah-langkah logis.
Syarat-syarat Metode
Ilmiah
1.
Obyektif
Obyektif artinya pengetahuan itu sesuai dengan objeknya atau didukung
metodik fakta empiris.
2.
Metodik
Metodik artinya pengetahuan ilmiah diperoleh dengan menggunakan cara-cara
tertentu yang teratur dan terkontrol.
3.
Sistematik
Sistematik artinya pengetahuan ilmiah itu tersusun dalam suatu sistem,
tidak berdiri sendiri, satu dengan yang lain saling berkaitan.
4.
Universal
Universal artinya pengetahuan tidak hanya berlaku atau dapat diamati oleh
seseorang atau beberapa orang saja tetapi semua orang melalui eksperimentasi
yang sama akan memperoleh hasil yang sama.
Sifat Metode
Ilmiah :
1.
Efisien dalam
penggunaan sumber daya (tenaga, biaya, waktu).
2.
Terbuka (dapat dipakai
oleh siapa saja).
3.
Teruji (prosedurnya
logis dalam memperoleh keputusan).
Langkah – langkah
Metode Ilmiah
1.
Perumusan Masalah
Proses kegiatan ilmiah dimulai ketika kita tertarik pada sesuatu hal.
Ketertarikan ini karena manusia memiliki sifat perhatian. Pada
saat kita tertarik pada sesuatu, sering timbul pertanyaan dalam pikiran kita.
Perumusan masalah merupakan langkah untuk mengetahui masalah yang akan
dipecahkan sehingga masalah tersebut menjadi jelas batasan, kedudukan, dan
alternatif cara untuk memecahkan masalah tersebut. Perumusan masalah juga
berarti pertanyaan mengenai suatu objek serta dapat diketahui faktor-faktor
yang berhubungan dengan objek tersebut. Masalah yang ditemukan
diformulasikan dalam sebuah rumusan masalah, dan umumnya rumusan masalah disusun
dalam bentuk pertanyaan.
2.
Pembuatan Kerangka Berfikir
Pembuatan kerangka berfikir merupakan argumentasi yang menjelaskan hubungan
antar berbagai faktor yang berkaitan dengan objek dan dapat menjawab
permasalahan. Pembuatan kerangka berfikir menggunakan pola berfikir logis,
analitis, dan sintesis atas keterangan-keterangan yang diperoleh dari berbagai
sumber informasi. Hal itu diperoleh dari wawancara dengan pakar atau dengan
pengamatan langsung.
3.
Penarikan Hipotesis
Hipotesis merupakan dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
permasalahan. Penyusunan hipotesis dapat berdasarkan hasil penelitian
sebelumnya yang pernah dilakukan oleh orang lain. Dalam penelitian, setiap
orang berhak menyusun hipotesis. Masalah yang dirumuskan harus relevan
dengan hipotesis yang diajukan. Hipotesis digali dari penelusuran referensi
teoretis dan mengkaji hasil-hasil penelitian sebelumnya.
4.
Pengujian Hipotesis/Eksperiment
Pengujian hipotesis dilakukan dengan cara menganalisis data. Data dapat
diperoleh dengan berbagai cara, salah satunya melalui percobaan atau
eksperimen. Percobaan yang dilakukan akan menghasilkan data berupa angka untuk
memudahkan dalam penarikan kesimpulan. Pengujian hipotesis juga berarti
mengumpulkan bukti-bukti yang relevan dengan hipotesis yang diajukan untuk
memperlihatkan apakah terdapat bukti-bukti yang mendukung hipotesis.
5.
Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan penilaian apakah sebuah hipotesis yang
diajukan itu ditolak atau diterima. Hipotesis yang diterima dianggap
sebagai bagian dari pengetahuan ilmiah, sebab telah memenuhi persyaratan
keilmuan. Syarat keilmuan yakni mempunyai kerangka penjelasan yang konsisten
dengan pengetahuan ilmiah sebelumnya serta telah teruji
kebenarannya. Melalui kesimpulan maka akan terjawab rumusan masalah dan
hipotesis yang diajukan dapat dibuktikan kebenarannya.
Keunggulan Metode Ilmiah
1.
Mencintai kebenaran
obyektif, bersifat adil dan hidup bahagia
2.
Kebenaran tidak
absolut karena kebenaran dicari secara terus menerus
3.
dengan ilmu
pengetahuan kita tidak dapat dengan mudah percaya pada takhayul, astrologi
maupun untung-untungan karena terjadi proses yang teratur di alam
4.
Ilmu pengetahuan kita
memiliki rasa ingin tahu yang lebih banyak
5.
Ilmu pengetahuan kita
tidak mudah berprasangka tetapi dapat berpikir secara terbuka, obyektif, dan
toleran
6.
Tanpa adanya metode
ilmiah kita tidak mudah percaya tanpa bukti
7.
Penulisan metode
ilmiah kita jadi memiliki sikap optimis, teliti, berani membuat pernyataan yang
benar menurut ilmiah
Peranan Metode Ilmiah
1. Metode ilmiah berperan untuk memberikan penjelasan logis dalam ilmu empiris
2. Landasan dalam melakukan suatu penelitian ilmiah
3. Berperan dalam memberikan bukti yang konkrit terhadap suatu ilmu
pengetahuan
Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data merupakan teknik atau cara yang dilakukan untuk mengumpulkan
data. Metode menunjuk suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, tes, dkoumentasi dan sebagainya.
Beberapa Aspek dalam Proses Pengumpulan
Data
1.
Data apa yang dikumpulkan (What).
2.
Dengan apa data itu dikumpulkan (With).
3.
Darimana data akan dikumpulkan (Where).
4.
Kapan data tersebut dikumpulkan (When).
5.
Bagaimana cara mengumpulkan (How).
Metode
Pengumpulan Data
1.
Metode Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui
tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data maupun peneliti
terhadap nara sumber atau sumber data.
Wawancara pada penelitian sampel besar biasanya hanya dilakukan sebagai studi
pendahuluan karena tidak mungkin menggunakan wawancara pada 1000 responden,
sedangkan pada sampel kecil teknik wawancara dapat diterapkan sebagai teknik
pengumpul data (umumnya penelitian kualitatif).
2.
Metode Observasi.
Obrservasi merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang tidak
hanya mengukur sikap dari responden (wawancara dan angket) namun juga dapat
digunakan untuk merekam berbagai fenomena yang terjadi (situasi, kondisi).
Teknik ini digunakan bila penelitian ditujukan untuk mempelajari perilaku
manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan dilakukan pada responden yang
tidak terlalu besar.
3.
Metode Daftar Pertanyaan
(kuesioner).
Angket / kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara memberikan seperangkat
pertanyaan atau pernyataan kepada orang lain yang dijadikan responden untuk
dijawabnya. Meskipun terlihat mudah, teknik pengumpulan data melalui angket
cukup sulit
REFERENSI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar