Kamis, 05 April 2012

Bencana Tsunami yang Meluluhlantakan Aceh



Tema       :    Manusia dan Penderitaan


   Tsunami       
 


Penderitaan sepertinya tidak pernah berhenti menghampiri Indonesia. Berbagai peristiwa menghampiri dan membuat banyak orang harus menderita, harus menangis karena ditingalkan orang-orang yang dikasihi, kedinginan karena rumahnya terhempas badai tsunami, kepanasan karena tidak memiliki rumah untuk berteduh sudah ambruk terkena gempa, sehingga penderitaan yang panjang harus dialami dan dirasakan.

Disini saya akan membahas mengenai tsunami dan penderitaan yang dialami oleh penduduk khususnya penduduk Banda Aceh pasca Tsunami .

Tsunami ini terjadi pada tanggal 26 Desember 2004 akibat gempa berkekuatan 9,1 hingga 9,3 skala Richter. Gempa penyebab tsunami ini merupakan gempa terbesar keempat yang terjadi dalam sejarah, sedangkan tsunaminya merupakan tsunami yang terbesar. Patahan seluas 1.000 kilometer persegi yang muncul akibat pergerakan sejumlah lempengan di bawah permukaan bumi dan energi raksasa yang ditimbulkan oleh bongkahan tanah raksasa yang berpindah tempat, berpadu dengan energi raksasa yang terjadi di samudra untuk membentuk gelombang tsunami. Gelombang tsunami itu menghantam negara-negara Asia Tenggara seperti Indonesia, Sri Lanka, India, Malaysia, Thailand, Bangladesh, Myanmar, Maladewa dan Seychelles, dan bahkan pesisir pantai Afrika seperti Somalia, yang terletak sejauh kurang lebih 5.000 kilometer.Jumlah orang yang meninggal mencapai 226.000 jiwa dengan 166.000 jiwanya merupakan orang Indonesia.


Yang saya lihat dari dampak tsunami Aceh kemarin, banyak para istri menjadi janda, suami menjadi duda, anak menjadi yatim, piatu  atau yatim piatu, bahkan tinggal sebatang kara. Si kaya mendadak menjadi miskin dan harus hidup sebagai pengungsi. Data Lagzis, Maret 2005 menyebutkan bahwa jumlah anak di Banda Aceh yang kehilangan kedua orang tua dan terkumpul dalam beberapa child center adalah 143.000 anak. Secara teoritis, individu-individu yang mengalami bencana dan kehilangan keluarga memiliki kecenderungan mengalami gangguan psikologis. 




Anak-anak korban tsunami di Aceh dan sekitarnya, hendaknya mendapatkan penanganan yang tepat untuk permasalahan-permasalahan psikologisnya agar mereka tidak mengalami gangguan perilaku di masa dewasa.


Kesimpulan
Bencana tsunami telah meluluhlantakkan sendi-sendi kehidupan masyarakat Aceh. Namun, 90% lebih masyarakat Aceh menerima bencana tsunami sebagai takdir Tuhan. Kekuatan nilai-nilai religiusitas bahwa tsunami adalah takdir Tuhan yang diiringi dengan keyakinan bahwa setelah penderitaan pasti akan datang kebahagiaan telah membentuk pola perilaku positif dalam menyikapi bencana tsunami.



 
   Petiklah hikmah dari setiap penderitaan    yang dialami




Sumber :
http://mkp.fisip.unair.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=132:bencana-tsunami-dan-stres-pasca-trauma-pada-anak&catid=34:mkp&Itemid=62








2 komentar:

  1. hei kawan, karena kita ini mahasiswa gundar, tolong ya blognya di kasih link UG, seperti
    - http://www.gunadarma.ac.id
    - http://www.studentsite.gunadarma.ac.id dan lain lain
    karna link link tersebut mempengaruhui kriteria penilaian mata kuliah soft skill
    makasi :)

    BalasHapus
  2. pada blog saya sudah diberi link-link gunadarma sejak lama kawan :)
    tetapi setelah berganti template, link-link / gadget-gadget mengumpat di sebelah kanan .. makasih :)

    BalasHapus